Tak Hanya Aturan, Pemilahan dan Pembatasan Sampah Menjadi Lifestlye Lingkungan di Sekolah

Banda Aceh- Menerapkan perilaku peduli lingkungan sekolah menjadi salah satu upaya Pemerintah Kota wujudkan Banda Aceh Bebas Sampah 2025. Pemko setempat melalui Dinas Lingkungan Hidup, Kebersihan dan Keindahan Kota (DLHK3) Banda Aceh melakukan sosialisasi berkala di SDN 43 Kota Banda Aceh.

Hingga berita ini diturunkan pada Rabu (30/11), dinas terkait memastikan aksi pemilahan dan pembatasan sampah di sekolah-sekolah ini merujuk dalam Surat Edaran Walikota Banda Aceh Nomor 658/0327 tentang Himbauan Pemilahan dan Pembatasan Timbunan Sampah di Sekolah/Dayah Milih Pemerintah/Swasta di Wilayah Kota Banda Aceh.

Hamdani Basyah, SH.,M.Si., Kepala DLHK3 Banda Aceh memberi tanggapannya terkait hal diatas. Ia mengatakan bahwa pihaknya rutin memberikan sosialisasi edukasi kepada sekolah-sekolah dan instansi lintas sektoral dalam penerapan aturan tersebut.

“Tim DLHK3 akan terus bekerja keras memastikan penerapan aturan dan surat edara Walikota diimplementasikan dengan baik di setiap sektor (sekolah, dayah dan kantor) ya.. bahkan kami akan melakukan pemantauan dan evaluasi berkala dengan pemimpin di instansi terkait juga.” Terangnya.

Selanjutnya, menurut pantauan tim liputan di lapangan, selain melakukan pemilahan sampah di sekolah, para siswa juga diarahkan untuk menerapkan pembatasan sampah berkala dengan cara mengurangi penggunaan sampah plastik dan menggantinya dengan tumbler.

Hal ini dapat diperhatikan dari kebiasaan para siswa-siswi sekolah SDN 43 Kota Banda Aceh yang membawa tumbler dan wadah ramah lingkungan ke sekolah. Aksi serupa juga diimplementasikan di sekolah-sekolah dan sektor perkantoran yang ada di Koetaradja itu.

Kepala Bidang Pengelolaan Sampah dan Limbah B3, Asnawi Z, ST.,M.Si., menjelaskan bahwa untuk menerapkan aksi lingkungan seperti ini pihaknya tidak hanya berupa aturan. Melainkan juga dijadikan sebagai lifestyle untuk kehidupan yang lebih baik lagi.

“Bentuk implementasi dari aksi yang diberlakukan pemko ini bukan hanya sekedar aturan, melainkan juga lifestyle kita yang harus kita lakukan bersama untuk lingkungan yang bersih dan terjaga. Salah satu caranya dengan memilah dan membatasi sampah yang kita hasilkan juga ya.” Tuturnya kepada tim liputan.

Masing-masing sekolah telah menerapkan aksi pemilahan dan pembatasan sampah langsung dari sumbernya secara perlahan. Bahkan mereka pun berupaya menyediakan tong-tong sampah pemilah di ruang kelas dan ruang guru/kantor.

Perlahan namun pasti, dinas terkait berharap akan semakin ramai sekolah dan instansi pemerintah lainnya yang ikut bersinergi melakukan pemilahan dan pembatasan sampah langsung dari sumbernya. Sehingga hal ini dapat kita jadikan gaya hidup sehat untuk lingkungan yang lebih bersih, indah nan nyaman. [U].

Visits: 49