Komitmen Ciptakan Kota yang Berkelanjutan, DLHK3 Uji Kelayakan Bangunan Ramah Lingkungan

Banda Aceh-  Maraknya trend Green Building menjadi salah satu potensi besar untuk dikembangkan oleh Kota Banda Aceh. Dalam hal ini, Dinas Lingkungan Hidup, Kebersihan dan Keindahan Kota (DLHK3) Banda Aceh telah melakukan pengujian terkait aspek kelayakan serta keramahan bangunan  terhadap lingkungan setempat pada Selasa (30/8) Pagi tadi.

Adapun pengujian tersebut dilaksanakan di beberapa lokasi seperti bangunan DLHK3 Banda Aceh, PUPR, Rusunawa, Bappeda, Kantor Camat, DPRK dan lain-lainnya.

Tujuan utama belangsungnya pengujian ini untuk menguji konsep bangunan. Memperhatikan aspek desain bangunan yang ramah lingkungan, memiliki konservasi air dan efisiensi energi yang baik, materia dan bahan bangunan yang ramah lingkungan, serta manajemen lingkungan bangunan yang baik.

Sehingga dapat melahirkan kebijakan-kebijakan penting bagi lingkungan Kota Banda Aceh yang berkelanjutan/Green Building.

Kepala DLHK3 Banda Aceh, Hamdani Basyah, S.H,M.Si., melalui Pengendali Dampak Lingkungan Ahli Muda, Safrizal, ST., mengungkapkan dalam melangsungkan agenda itu, Banda Aceh bekerja sama dengan Pusat Studi Urban Desain (PSUD),  Institute Teknologi Bandung (ITB) dan Universitas Syiah Kuala (Unsyiah). DLHK3 Banda Aceh pun menjadi salah satu SKPD yang  bertanggung jawab terhadap pelaksanaan kegiatan tersebut.

“Program ini merupakan tindak lanjut dari Program Asian Pacific Economy Cooperation (APEC) Implementation of Low- Carbon Model Town (LCMT) Through Green Building Infrastructure’ yang dilaksanakan oleh PT. Pusat Studi Urban Desain (PSUD) dan Institute Teknologi Bandung (ITB) selaku kontraktor pelaksana bekerja sama dengan Pemko Banda Aceh dan Unsyiah untuk pengujian yang dilakukan hari ini ya” Ungkapnya lugas kepada tim liputan.

Selanjutnya, agenda yang berlangsung sejak tanggal 29-31 Agustus itu dilakukan dalam ruangan di setiap gedung yang menjadi sample-nya.

Muhammad Hilal, Salah seorang perwakilan Survivor dari tim penguji Unsyiah juga menjelaskan pengujian tersebut menggunakan beberapa alat tertentu untuk melihat hasil yang efektif dan efesiensi kedepannya.

“Kami menggunakan 3 alat utama pada pengujian ini, diantaranya ; Hydro sebagai pengukur listrik (alat ini dipasang selama tigas hari berturut-turut), TnD sebagai alat pengukur indek cahaya, suhu dan kelembaban, dan Lutron Anemometer kecepatan udara” Tuturnya sembari menjelaskan parameter pengujian.

Kemudian, ketiga alat tersebut nantinya akan dipasang disetiap lokasi gedung secara bersamaan guna mendeteksi kondisi dari bangunan tersebut.

Selain melakukan pengujian lapangan, pihak terkait juga menyebarkan kuesioner untuk beberapa responden guna menambah data lapangan secara riil. [amf]

Visits: 6