Banda Aceh Masuk Nominasi Verifikasi Proklim Tingkat Nasional

Gampong Lambung Terpilih Diverifikasi Tim Pusat

Banda Aceh – Tim verifikator perwakilan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melakukan penilaian virtual terhadap Program Kampung Iklim (Proklim) di Kota Banda Aceh pada Senin (14/9/2020).

Kegiatan yang dilakukan secara online ini menjadi agenda penilaian perdana yang menggunakan aplikasi Zoom Meeting.

Verifikasi Proklim yang melibatkan Dinas Lingkungan Hidup Provinsi dan Kabupaten tersebut bertujuan untuk memeriksa kesesuaian data dan infomasi yang dikirim oleh pengusul lokasi kampung iklim di wilayah Sumatera.

Dalam hal ini, Banda Aceh menjadi salah satu kabupaten/kota yang ikut menjadi nominasi dalam kegiatan verifikasi tingkat nasional. Melalui Dinas Lingkungan Hidup, Kebersihan dan Keindahan Kota (DLHK3) Banda Aceh mengusulkan gampong Lambung, Kecamatan Meuraxa sebagai gampong iklim yang telah berada dalam binaan DLHK3 selama 2 tahun silam.

Kepala DLHK3 Banda Aceh, Hamdani Basyah SH mengungkapkan bahwa Banda Aceh menjadi satu dari empat (4) kabupaten yang termasuk ke dalam nominasi verifikasi lapangan penilaian Proklim tahun 2020.

“DLHK3 Banda Aceh ikut serta dalam penilaian Proklim tahun 2020 ini. Kota kita masuk menjadi salah-satu nominasi diantara 4 kabupaten lainnya. Seperti Banda Aceh, Aceh selatan, Gayo Luwes, dan Aceh Barat Daya (Abdya).” Ungkap Hamdani Basyah.

Selain itu, Kepala Bidang Tata Lingkungan DLHK3 Banda Aceh, Cut Safarina ST MM MT juga mengatakan bahwa pada tahap verifikasi ini, timnya mengusulkan Gampong (Desa) Lambung siap untuk mengikuti verifikasi tingkat nasional. Dan telah mengikuti pembinaan dan pendampingan adaptasi maupun mitigasi sebagai komponen kegiatan Proklim.


“Untuk Gampong Lambung itu, awalnya pihak kami usulkan untuk tingkat Pratama di kategori Proklim. Lalu dari hasil penilaian, ternyata kita mendapatkan tingkat Madya. Satu tingkat naik tanpa penilaian awal yang hanya mengirimkan berkas saja. Ini menjadi awal yang sangat bagus, dan karena itu, gampong Lambung masuk sebagai nominasi yang harus di ikut sertakan verifikasinya tingkat nasional untuk di nilai mendapatkan nominasi apresiasi (Proklim Utama atau Proklim Lestari),” ungkap Cut Safarina.

Menurutnya, meskipun program kampung iklim (Proklim) ini merupakan program baru, namun rentetan unsur dalam program tersebut telah lama dijalani oleh masyarakat desa. Seperti halnya unsur pengelolaan sampah yang telah diterapkan sejak tahun 2018 dan Pembangunan Ruang Terbuka Hijau (RTH).

“Sebenarnya unsur programnya itu sudah lama ada, namun secara terpadu ada di dalam Proklim ini. Jadi dengan adanya program iklim ini, desa-desa itu bisa beradaptasi dan melakukan mitigasi terhadap perubahan iklim,” tambahnya.

Kemudian, dalam kegiatan yang berlangsung selama 3 jam tersebut, tim penilai mengamati 5 titik lokasi utama yang menjadi tolak ukur penilaian data yang ada di lapangan. Diantaranya gerbang utama Gampong Lambung, TPS3R, Ruang Terbuka Hijau (RTH) Gampong Lambung, Hutan Manggrove hingga rumah contoh yang menerapkan sistem Proklim.

Tak hanya mengandalkan tim dari dinas terkait, DLHK3 Banda Aceh ikut mengandeng aparatur gampong setempat dan melibatkan masyarakat langsung dalam kegiatan penilaian Proklim secara virtual.

Proklim memiliki misi yang bukan hanya untuk meningkatkan kebersihan dan keindahan lingkungan saja, melainkan menciptakan desa-desa yang lebih mandiri, dapat berdaptasi dengan perubahan iklim dan dapat mengatasi dampak mitigasi perubahan dan varibilitas iklim di lingkungan, mulai dari penyediaan pangan secara mandiri, penyesuaian lahan terbatas, RTH yang dibuat secara vertikal jika lahan terbatas hingga melakukan pengelolaan sampah yang baik dan benar.

Dengan adanya program ini, diharapkan dapat menjadi awal yang baik untuk perkembangan lingkungan sekitar. Sehingga program-program kampung iklim dapat diterapkan di semua gampong yang ada di Kota Banda Aceh.

“Proklim ini sangat bagus untuk diterapkan di desa-desa. Harapan kita semua yang pertama itu mendapatkan hasil yang terbaik dari penilaian ini. Kemudian program ini juga bisa kita terapkan ke 90 gampong yang ada di Kota Banda Aceh. Terimakasih juga kepada semua tim, aparatur gampong serta masyarakat yang terlibat dalam agenda tersebut ya”. Tutup Hamdani Basyah dengan raut wajah sumringah.[Ayu]

Visits: 19