Meningkatkan Partisipan Warga Memilah dan Mengelola Sampah, DLHK3 Lakukan Pembinaan ke Gampong Neusu Aceh

Banda Aceh- Tim Dinas Lingkungan Hidup, Kebersihan dan Keindahan Kota (DLHK3) Banda Aceh memberikan pembinaan berkala saat mengunjungi gampong Neusu Aceh, Kecamatan Baiturrahman guna meningkatkan partisipasi warga terkait pengelolaan dan pemilahan sampah rumah tangga langsung ke sumbernya.

Hingga berita ini diturunkan pada Kamis (19/1), DLHK3 menyasari masyarakat desa tersebut yang tergabung dalam kelompok Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Pokja tiga (3) dan empat (4).

Adapun tujuan pembinaan itu berdasarkan hasil rekap partisipan warga gampong dalam memilah sampah yang telah menurun selama setahun belakangan ini.

Sehingga, dalam menanggapinya DLHK3 bergerak cepat mengambil langkah untuk memberikan pembinaan rutin setiap bulannya sesuai jadwal di masing-masing gampong di Kota Banda Aceh.

Hal serupa disampakan oleh Kepala DLHK3 Banda Aceh, Hamdani Basyah, SH.,M.Si, bahwa pihaknya akan terus berupaya memberikan pembinaan yang bersifat edukasi kepada setiap warga gampong di Kota Banda Aceh.

“Selama  masa covid beberapa tahun silam, banyak hal yang harus kita tata ulang ya, salah satunya semangat kepedulian masayrakat terhadap pengelolaan sampah dilingkungannya. Hal ini menjadi catatan khusus bagi kami untuk berupaya lebih kuat lagi dalam memberikan pembinaan berkala dan edukasi rutin terkait pemilahan dan pengelolaan sampah rumah tangga langsung ke sumbernya.” Tutur Hamdani jelas.

Untuk mengurangi penumpukan sampah yang berlebih di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Banda Aceh, pemerintah setempat menerapkan sistem pengelolaan sampah berbasis masyarakat dalam program Waste Collecting Point (WCP) di gampong, sekolah serta instansi pemerintahan dan swasta.

Hal tersebut bertujuan untuk menekan penumpukan sampah yang berlebih, dan meningkatkan nilai ekonomis serta kreatifitas masyarakat dalam menanggapi persoalan sampah yang ada.

Asnawi Z, ST.,M.Si, Kepala Bidang Pengelolaan Sampah dan Limbah B3 memberikan tanggapan terkait program tersebut.

“Jadi, program WCP ini sudah lama kita terapkan di Kota Banda Aceh, hingga kini sudah ada 36 titik depo yang tersebar di gampong-gampong di Kota Banda Aceh. Dengan adanya depo-depo ini kita bina para warga untuk memilah sampah rumah tangga sesuai jenisnya dan membawanya ke depo, yang nantinya akan dilakukan penimbangan untuk dilakukan proses input ke buku Bank Sampah. Sehingga sampah-sampah itu tidak terbuang sia-sia, bahkan ada  nilai ekonomis yang bisa kita nikmati ya..” Tanggap Asnawi.

Selain itu, Ia juga menambahkan bahwa para masyarakat masih dapat memanfaatkan sampah-sampah tadi untuk dijadikan bahan kerajianan yang bermanfaat.

Kemudian, tak hanya rutin memberikan pembinaan kepada ketua depo dan cleaning leader, DLHK3 juga melakukan proses monitoring disetiap rumah-rumah warga guna memastikan kondisi sampah terpilah dengan efektif dan efesien.

Terakhir, Rosdiana, ST.,MT., selaku Pengendali Dampak Lingkungan Ahli Muda berharap akan semakin ramai warga kota yang peduli dengan sampah. Menyadari pentingnya memilah dan mengelola sampah langsung ke sumbernya guna memperpanjang umur bumi dimasa mendatang.[U].

Visits: 41