DLHK3 targetkan 13 gampong binaan aktif monitoring WCP dengan aplikasi pintar E-Berindah
Banda Aceh- Kebersihan dan keindahan lingkungan gampong menjadi salah satu target utama Dinas Lingkungan Hidup, Kebersihan dan Keindahan Kota (DLHK3) Banda Aceh dalam mewujudkan target Bebas Sampah di tahun 2025 nanti.
Pihaknya menggandeng 13 gampong binaan untuk mengikuti rapat terbuka panduan evaluasi dan monitoring pelaksanaan program Waste Collecting Point (WCP) melalui aplikasi E-Berindah di Aula lantai 3 DLHK3 pada Rabu (28/7).
Adapun tujuan agenda tersebut dijelaskan oleh Kepala Sub Bagian Program dan Pelaporan DLHK3, Yusrida Arnita, S.P.,M.Sc. bahwa penggunaan aplikasi pintar E-Berindah ini sangat membantu proses monitoring dan evaluasi pada program pemilahan sampah rumah tangga yang menggunakan sistem WCP.
“Tujuannya meningkatkan sosialisasi dengan aplikasi ini ya, agar monitoring pengelolaan sampah di gampong-gampong itu lebih tersistem dengan menggunakan aplikasi E-Berindah”. Ungkapnya.
Menurutnya, selain memudahkan proses monitoring, Penggunaan aplikasi E-Berindah ini juga membantu para tim penyuluh dinas terkait dalam menangani 13 gampong yang memiliki 35 Depo dimasing-masing gampong.
“….Selain itu juga, adanya aplikasi ini akan sangat memudahkan para tim penyuluh dalam menghandle 13 gampong yang memiliki 35 depo untuk dilakukannya monitoring dan sosialisasi ya.. Jadi, semua proses itu dapat terjalankan dengan efektif dan efisien”. Tambahnya kepada tim liputan.
Pertemuan ini dihadiri oleh puluhan masyarakat gampong yang berasal dari tujuh (7) kecamatan yakni Syiah Kuala, Banda Raya, Ulee Kareng, Baiturrahman, Kuta Alam, Jaya Baru dan Meuraxa. Diantaranya memiliki tiga puluh lima (35) depo pemilahan sampah yang tersebar di beberapa desa seperti Alue Deah Teungoh (ADT), Alue Deah Glumpang, Gampong Pie, Lamjame, Surien, Gampong Blang, Prada, Lam Ara, Peunyeurat, Gampong Ilie, Alue Naga, Neusu Aceh, Pango Raya, Setui, Lambaro Skep dan Kopelma Darussalam.
Dalam pelaksanaan kegiatan, pihak DLHK3 akan melibatkan Ketua WCP, Cleaning Leader hingga Anggota WCP untuk melakukan monitoring kebersihan gampong yang lebih tersistem dengan aplikasi pintar E-Berindah.
Kepala Seksi Teknologi dan Pengelolaan Sampah B3, Rosdiana, ST.,MT. mengungkapkan bahwa program yang akan mulai berjalan sejak awal Agustus ini mulai merambah ke masyarakat gampong yang menjadi binaan DLHK3 Banda Aceh. Sehingga masyarakatnya dapat dengan efektif mengontrol setiap proses pengelolaan sampah dengan sistem Waste Collecting Point (WCP).
“Di bulan Agustus ini, kita mulai merambah ke gampong-gampong binaan DLHK3 ya.. ada 13 gampong dengan 35 depo yang tersebar. Kita ajak warganya ikut berpartisipasi, mulai dari Ketua, Cleaning Leader, hingga ke warga untuk memantau kebersihan gampongnya itu yang mengelolan sampah dengan sistem WCP. Itu sendiri dari proses pemilahan sampah dari rumah hingga pembuangan ke depo. Kita langsung action, jadi sambil jalan sambil evaluasi” Jelas Rosdiana.
Tak hanya bermanfaat untuk memonitoring kebersihan lingkungan, Program DLHK3 Banda Aceh ini juga memberi dampat positif terhadap ekonomi masyarakat setempat. Hal ini dipaparkan oleh Yusrida kepada para peserta yang hadir dalam pertemuan tersebut.
“…Selain menjaga lingkungan, masyarakat juga terbantu dari segi ekonomi. Disetiap gambar real lapangan yang dimasukkan ke dalam sistem aplikasi, masyarakat itu akan dihargai dengan rupiah. Pendapatannya bisa mencapai Rp.200.000 bahkan lebih. Dan pemerintah juga terbantu, karena adanya tim relawan yang memonitoring ke rumah-rumah warga. Sehingga program ini berjalan dengan baik dan tepat sasaran.” Jelasnya kepada peserta yang berhadir.
Terus berbenah dan meluncurkan ide-ide kreatif di era new media untuk mewujudkan Banda Aceh Bebas Sampah 2025, Kepala DLHK3 Banda Aceh, Hamdani Basyah juga berharap dengan program ini dapat meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap kebersihan dan keindahan lingkungan.
“Saya berharap ya dengan program baru yang menyasar ke masyarakat di gampong ini dapat meningkatkan kepedulian terhadap kebersihan lingkungannya. Dengan adanya Jakstrada yang sudah kita tetapkan melalui Perwal nomor 46 tahun 2018 tentang Pengurangan Sampah itu akan terbukti dengan banyaknya partisipasi dari masyarakat. Karena pengelolaan itu kan tidak serta merta, jadi dengan adanya monitoring melalui aplikasi ini pastinya akan sangat membantu dalam monitoring dilapangan. Sehingga monitoringnya yang sistematis dan tidak manual lagi ya..”Tutupnya. []
Visits: 35