Karya daur ulang Sampah untuk Lokakarya Internasional IMT-GT

Bala Murogan, Perwakilan Malaysia IMT-GT didampingi Walikota Banda Aceh, Aminullah Usman, mengunjungi stand green community, Rabu (8/8). DLHK3/CMD

Banda Aceh – Kelompok Waste Collecting Point (WCP) Gampong ALue Deah Teungoh menerima orderan souvenir daur ulang sampah untuk lokakarya internasional Kota Hijau (Green City) Indonesia-Malaysia-Thailand (IMT-GT) yang diselenggarakan di Hotel Hermes Palace, Banda Aceh, 8-9 Agustus 2018.

“Kami bangga diberi kesempatan kontribusi di kegiatan internasional seperti ini, nggak nyangka mulanya untuk acara gampong, tapi sekarang sudah dipakai untuk acara internasional, padahal ini daur ulang sampah, sampah juga punya nilai istimewa” papar Hayatun Nufus, cleaning leader WCP Gampong Alue Deah Teungoh, saat diwawancarai di Alue Deah Teungoh, Senin (13/8).

Dinas Lingkungan Hidup, Kebersihan dan Keindahan Kota (DLHK3) Banda Aceh sebagai salah satu panitia pelaksana ingin para peserta lokakarya disuguhkan souvenir daur ulang ramah lingkungan agar sesuai dengan tema lokakarya “Green City”. Pihak DLHK3 memesan map berkas yang dibuat dari sampah kemasan plastik kepada kelompok WCP Gampong Alue Deah Teungoh.

Nufus mengatakan, kelompoknya membuat 135 map berkas dalam 10 hari. Map berkas ini terbuat dari cincangan sampah kemasan plastik yang dijahit menggunakan pola yang telah ditentukan. Kemasan plastik ini diperoleh dari hasil pilahan para warga yang dikumpulkan ke titik WCP. Produk daur ulang sampah juga dipamerkan di stand green community acara IMT-GT, seperti dompet, tas, kotak pensil, dan lainnya. Para peserta lokakarya yang terdiri dari delegasi Indonesia, Malaysia dan Thailand ramai mengunjungi stand green community.

“Hasil karya daur ulang sampah ini bagus, sesuai untuk acara green city, di negara kami belum ada souvenir daur ulang seperti ini” kata Bala Murogan, Perwakilan Malaysia IMT-GT saat mengunjungi stand green community.

Pengunjung lainnya dari kementerian Republik Indonesia juga tertarik dengan produk daur ulang sampah yang dipamerkan di stand green community dan mengatakan produk daur ulang sampahnya sangat rapi. “Dalam pembuatan ini terlihat sangat bagus, rapi dan bisa menjadi daya jual yang baik” ujar Efy Setyorini, perwakilan Kementerian Dalam Negeri Indonesia.

Dari penjualan souvenir dan pameran ini kelompok WCP Alue Deah Teungoh mendapatkan uang sejumlah Rp 6.650.000. Hayatun Nufus berterima kasih kepada DLHK3 yang telah membina masyarakat Gampong Alue Deah Teungoh dan memperkenalkan sistem WCP untuk mengelola sampah rumah tangga, dari sampah-sampah ini mereka memperoleh penghasilan jutaan rupiah. Dia sangat senang jika semangat mengelola dan memanfaatkan sampah ini diikuti oleh masyarakat lain. (cmd)

Visits: 570