
Banda Aceh- Puluhan siswa Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 5 Banda Aceh ikuti sosialisasi pengelolaan sampah organik menjadi pupuk kompos dan praktek pengomposan Hari ini, (15/3) pagi di halaman sekolah.
Adapun agenda tersebut berlangsung dengan lancar dan tertib. Para tim Dinas Lingkungan Hidup, Kebersihan dan Keindahan Kota (DLHK3) Banda Aceh mengarahkan para siswa untuk memperhatikan setiap rentetan proses pengelolaan sampah organik menjadi pupuk kompos.
Kepala DLHK3 Banda Aceh, Hamdani Basyah, SH.,M.Si, memberi apresiasi terhadap pelaksanaan kegiatan diatas.
“Melakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah,kantor pemerintahan hingga instansi swasta lainnya memang rutin kita lakukan ya, dan hari ini tim DLHK3 mengunjungi MIN 5 Banda Aceh untuk memberikan sosialisasi edukasi terkait pembuatan pupuk kompos dari sampah organik kepada para siswanya, saya sangat mengapresiasi keterlibatan para siswa ini ya.” Jelas Hamdani.
Adapun aksi seperti ini terus digaungkan oleh dinas terkait untuk memberikan edukasi penting kepada seluruh lapisan masyarakat terkait wawasan lingkungan.
Bahkan aksi seperti ini juga bertujuan memberikan pengertian bahwa setiap sampah yang dihasilkan dapat dikelola dan dipilah untuk kembali dimanfaatkan nanti.
Asnawi Z, ST.,M.Si., selaku Kepala Bidang Pengelolaan Sampah dan Limbah B3 memberikan tanggapannya bahwa pengelolaan sampah organik maupun non organik itu sangat penting untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
“Jadi, kalau kita mau lingkungan kita selalu bersih, indah dan asri, maka kita harus bijak mengelola sampah yang kita hasilkan. Sehingga sampah tidak hanya bertumpuk sia-sia di Tempat Pemprosesan Akhir (TPA) Banda Aceh saja ya.” Tuturnya.
Ia menambahkan dengan mengelola sampah menjadi pupuk akan memberikan banyak manfaat bagi diri dan lingkungan pula.
Oleh sebab itu, para siswa diajak untuk memperhatikan setiap prosesi pembuatan pupuk kompos dari sampah organik ini.
Bahkan tampak puluhan siswa tersebut begitu antusias mengikuti setiap rentetan penjelasan yang disampikan oleh tim dinas terkait dihalaman sekolah.
Adapun beberapa bahan yang telah disiapkan dalam pembuatan pupuk kompos tersebut adalah sampah-sampah organik yang terdiri dari dedauan ataupun sisa sayuran, alat pemotong (pisau/parang), dan cairan kimia yang nantinya akan dicampurkan dengan semua jenis bahan tadi untuk dilakukan tahapan akhir sebelum pupuk kompos digunakan.
Kemudian, disisi lain Pengendali Dampak Lingkungan Ahli Muda, Rosdiana, ST.,MT. berharap agenda ini dapat memberikan banyak manfaat bagi generasi muda, terutama para siswa dan siswi MIN 5 Banda Aceh.
“Dengan kita melakukan sosialisasi edukasi ini, harapannya akan memberikan manfaat bagi adik-adik MIN 5 Banda Aceh dalam mengelola sampah. Jadi sampah itu tidak akan sia-sia jika kita mau mengelolanya dengan tepat. Ada banyak yang dapat kita hasilkan lagi dari sampah, selain dapat dijadikan kompos, sampah juga dapat memberikan ekonomis bagi diri kita sendiri dan lingkungan ya.” Tutupnya sumringah. [U].
Hits: 25