Peringati HPSN 2017, 1300 Kg sampah terangkut

Tragedi  21 Februari 2005 yang terjadi di Tempat Pembuangan Akhir Sampah Leuwi Gajah di Kelurahan LeuwiGajah, Kecamatan Cimahi , Kota Bandung memberi bekas luka yang mendalam bagi seluruh pihak. Guyuran Hujan yang terjadi selama 3 hari mengakibatkan longsoran sampah yang menaklukan  puluhan orang serta meluluh lantahkan perumahan penduduk. Peristiwa tersebut menggegerkan masyarakat Indonesia dan memberikan alarm akan pentingnya pemilahan sampah sehingga tidak menjadi “senjata makan tuan” untuk produsen sampah itu sendiri. Untuk mengingat kejadian tersebut, Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menetapkan setiap tanggal 21 Februari sebagai Hari Peduli Sampah Nasional.

Memperingati Hari Peduli Sampah Nasional Tahun 2017 di Aceh, Komunitas, DLHK Aceh dan Pemerintah Kota Banda Aceh berkolaborasi mengadakan kegiatan HPSN yang berpusat di Pelabuhan Ulee Lheue Banda Aceh. Kegiatan ini dilaksanakan dalam kurun waktu 2 hari, 25 Februari s.d 26 Februari 2017. Tanggal 25 Februari diadakan aksi pungut sampah bawah laut (Underwater Clean Up) serta  Tanggal 26 Februari merupakan puncak acara kegiatan pungut sampah yang berpusat di Pelabuhan Ulee Lheue Banda Aceh. Gerakan Pungut sampah yang dilakukan pada hari puncak tersebar di 8 titik sekitar Ulee Lheue. Setiap titik disebar beberapa komunitas serta pihak pemerintah yang dapat langsung bersatu untuk bersama-sama terjun pungut sampah di lokasi.

Peringatan HPSN di Aceh merupakan kegiatan yang akan digerakkan secara menahun sejak tahun 2016. Pada Tahun 2016, total komunitas yang menyemarakkan lebih kurang 55 komunitas dengan sampah yang terangkut sebanyak 699 Kg. Tak kalah dengan tahun sebelumnya, pada tahun 2017 melibatkan seluruh elemen masyarakat, baik itu lintas komunitas mencapai 100+ komunitas, media partner, pelajar, anak-anak TK dan Paud, serta para stakeholders yang turut andil dalam gerakan pungut sampah tersebut. Dalam 2 hari kegiatan HPSN tahun ini berhasil mengangkat sampah di sekitar Ulee Lheue sebanyak 1300 Kg, dimana perinciannya pada Sabtu (25/2) dengan jumlah 136 kg sampah laut dan sampah di darat TPI Ulee Cot. Sedangkan Aksi yang dilakukan Minggu (26/2) dikantongi sebanyak 1137 Kg yang terdiri dari 68 kilogram sampah jenis plastik dan 1069 kilogram sampah non plastik.

Gerakan menuju Indonesia #BebasSampah ini hal yang penting untuk meningkatkan tingkat kepedulian masyarakat tentang sampah. Masyarakat akan mengetahui pentingnya pribadi yang berkualitas itu masyarakat yang menjaga lingkungannya, bukan menambah sampah. Kegiatan ini juga mengedukasi masyarakat tentang pengelolaan sampah serta pemilahan sampah. Sampah pada umumnya memiliki 2 jenis yaitu sampah organik dan anorganik. Kedua sampah ini memiliki perbedaan yang sangat berbeda dan memiliki dampak yang berbeda. Sampah Organik merupakan sampah yang ramah lingkungan karena dapat diurai bakteri yang berlangsung cepat. Sedangkan Sampah Anorganik kebalikan dari sampah organik. Sampah Anorganik sangat sulit untuk terurai, karena material yang menjadi bahan dasarnya keras dan membutuhkan waktu lama untuk busuk.

Walikota Banda Aceh,  Hj. Illiza Sa’aduddin Djamal, SE mengungkapkan Peringatan HPSN ini merupakan momentum yang tepat untuk mengajak seluruh lapisan masayarakat Kota Banda Aceh untuk meningkatkan kesadaran dini tentang bahaya sampah yang telah menggrogoti Kota Banda Aceh. Apalagi nantinya Kota Banda Aceh akan menjadi tempat pergelaran City Sanitation Summit pada Tahun 2019, sehinga untuk mengusung #BebasSampah tidak perlu menunggu lama hingga tahun 2020, tetapi kita harus bisa menanamkannya sejak sekarang.

“Membawa kantong plastik dari rumah merupakan satu solusi kecil yang bisa warga lakukan ketika berpergian dan berbelanja sehingga kita dapat mengurangi pemakaian plastik yang notabennya sangat sukar sekali untuk terurai” tambahnya lagi.

Turut hadir pada kegiatan HPSN 2017 Aceh ini, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Aceh Bapak Ir. Husaini Syamaun, MM, Wakil Walikota Banda Aceh Bapak Drs H Zainal Arifin, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kota Banda Aceh Bapak Iskandar, Kepala Dinas kebersihan dan keindahan Kota (DLHK3) Banda Aceh Drs. T.Samsuar, M.Si, dan dinas-dinas lainnya. Dalam Kesempatan tersebut, juga dibacakan ikrar yang menjadi “ikon” agenda HPSN setiap tahunnya.

 

DEKLARASI INDONESIA BEBAS SAMPAH 2020

Sebagai upaya menjaga lingkungan demi generasi mendatang yang lebih baik, kami masyarakat Indonesia bertekad mewujudkan Indonesia Bebas Sampah 2020. Kami siap untuk bersama-sama:

    1. Mengurangi, memilah, dan meletakkan sampah pada tempatnya.
    2. Mengelola sampah secara bertanggung jawab
    3. Aktif berperan serta dalam kegiatan pengelolaan sampah yang diselenggarkan oleh Pemerintah

Rakyat Indonesia, 21 Februari 2016

(Arisna)

Visits: 68